Select Page

Sejarah militer mencakup evolusi dan perkembangan strategi, taktik, dan teknologi perang dari zaman kuno hingga era modern. Pada masa awal, perang sering kali berfokus pada pertempuran langsung antara pasukan infanteri dan kavaleri. Contoh penting adalah legiun Romawi yang menggunakan formasi seperti “testudo” untuk perlindungan dan efektivitas serangan. Pada abad pertengahan, benteng dan kastil menjadi pusat dari taktik pertahanan, sementara pertempuran besar seperti Perang Salib menunjukkan kompleksitas strategi militer yang melibatkan logistik dan manuver jarak jauh. Revolusi industri kemudian membawa perubahan besar dengan pengenalan senjata api, mesin uap, dan teknologi baru yang mengubah cara pertempuran dilakukan, seperti dalam Perang Napoleon di mana mobilisasi cepat dan penggunaan artileri memainkan peran kunci.

Di abad ke-20, dua perang dunia mengubah lanskap militer secara dramatis dengan pengenalan senjata otomatis, tank, pesawat terbang, dan akhirnya senjata nuklir. Perang dunia pertama memperkenalkan perang parit dan artileri berat, sementara Perang Dunia II melihat penggunaan strategi Blitzkrieg oleh Jerman, yang memadukan serangan cepat dan terkoordinasi menggunakan tank dan pesawat. Pasca perang dunia kedua, era perang dingin melihat perlombaan senjata nuklir dan perkembangan teknologi rudal serta satelit. Di era modern, teknologi digital dan otomatisasi, seperti penggunaan drone dan perang siber, telah merevolusi taktik dan strategi militer, memungkinkan operasi yang lebih presisi dan pengintaian yang lebih efektif. Sejarah militer adalah kisah adaptasi terus-menerus terhadap teknologi dan inovasi, menunjukkan bagaimana cara manusia berperang dan mempertahankan diri telah berkembang seiring waktu.

  • Penulis            : Alfian Nasrullah
  • Penyunting     : L. Yudhapratama
  • Ukuran            : 14,8 x 21 cm
  • Halaman         : xvi+480