Perang Dunia II menjadi ajang pertempuran sengit di berbagai penjuru dunia, namun peran penting yang dimainkan oleh front Italia, Balkan, dan Laut Mediterania sering kali tidak mendapatkan sorotan penuh dibandingkan dengan pertempuran di Eropa Barat dan Timur. Di wilayah ini, peperangan tidak hanya mempertemukan kekuatan besar Poros dan Sekutu dalam pertempuran berdarah, tetapi juga memengaruhi dinamika politik dan sosial lokal yang rumit. Italia, yang bergabung dengan Nazi Jerman dalam upaya memperluas pengaruh di Eropa Selatan, mengalami berbagai perubahan dalam strategi dan aliansi, sementara Balkan menjadi medan gerilya serta pertarungan yang melibatkan perlawanan rakyat setempat. Laut Mediterania pun menjadi lokasi penting bagi jalur pasokan dan taktik laut yang menentukan keberlangsungan upaya militer di Afrika Utara dan Timur Tengah.
Di sepanjang 1940 hingga 1942, pertempuran di wilayah-wilayah ini dipenuhi ketegangan akibat ambisi Mussolini untuk mendirikan “Italia Baru” yang menjulang di wilayah Mediterania dan sekitarnya. Balkan, dengan kondisi geografisnya yang sulit, menyaksikan pergolakan dan perlawanan dari berbagai kelompok nasionalis yang berusaha mempertahankan kedaulatan mereka dari kekuasaan asing. Sementara itu, Laut Mediterania memainkan peran sebagai jalur strategis bagi pasokan dan dukungan militer, memaksa kedua belah pihak untuk mengerahkan sumber daya laut yang besar dalam pertempuran sengit demi menguasai perairan ini. Dari pengepungan Malta hingga konflik di Yunani, front ini menjadi saksi dari keputusasaan dan keberanian para prajurit serta warga sipil yang berjuang untuk bertahan hidup di tengah konflik yang berkecamuk. aimana perang bisa memengaruhi dan membentuk identitas suatu bangsa.
- Penulis : Pat Nigel
- Penyunting : L. Yudhapratama
- Ukuran : 14,8 x 21 cm
- Halaman : x + 578