Perang Dunia II di Front Afrika antara tahun 1943 hingga 1945 menandai babak penentuan dalam kampanye Sekutu untuk mengalahkan kekuatan Poros di benua Afrika. Setelah sejumlah pertempuran besar seperti Pertempuran El Alamein, pasukan Sekutu mulai mengukir kemenangan penting atas Jerman dan Italia, yang mengubah arah perang di Mediterania. Front Afrika tidak hanya menjadi medan pertempuran sengit antara pasukan Poros dan Sekutu, tetapi juga arena di mana strategi militer yang inovatif diuji, terutama dalam taktik gerakan cepat, perang gurun, dan pertempuran di medan yang sangat keras dan menantang.
Perkembangan pertempuran di Afrika Utara mempengaruhi dinamika global, yang pada gilirannya mendukung persiapan untuk invasi Sekutu ke Eropa. Kemenangan Sekutu di Afrika mengurangi tekanan di Front Eropa dan memberikan landasan yang lebih kuat untuk pembebasan Eropa dari cengkeraman Nazi. Meskipun pasukan Poros yang dipimpin oleh Jerman dan Italia menunjukkan ketangguhan luar biasa, koordinasi yang solid antara pasukan Sekutu dan kemampuan mereka untuk menyesuaikan strategi menjadi kunci sukses di medan yang sering kali tidak bersahabat ini. Dalam periode 1943 hingga 1945, dengan kekuatan Sekutu yang semakin mendominasi, pertempuran di Afrika menjadi penting bukan hanya dari sisi militer, tetapi juga dari sudut pandang politik dan diplomatik. Seringkali, keberhasilan di medan perang ini mempengaruhi hubungan antara negara-negara Sekutu, termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis, yang harus berkoordinasi dengan hati-hati untuk mencapai tujuan bersama. Pencapaian besar ini membuka jalan menuju tahap baru dalam Perang Dunia II, dengan Afrika sebagai titik balik yang penting dalam perjuangan melawan kekuatan Poros.
- Penulis : Pat Nigel
- Penyunting : L. Yudhapratama
- Ukuran : 14,8 x 21 cm
- Halaman : x+346