Select Page

Perang Dunia II di Front Eropa Timur antara tahun 1939 hingga 1942 menyaksikan pertempuran sengit yang menentukan nasib seluruh benua Eropa. Setelah invasi Jerman ke Polandia pada tahun 1939, Front Timur menjadi medan utama antara kekuatan Nazi dan Uni Soviet. Jerman yang ambisius berusaha menaklukkan wilayah timur yang luas melalui serangan besar-besaran seperti Operasi Barbarossa, yang dimulai pada Juni 1941. Meskipun Jerman berhasil meraih kemenangan awal, mereka menghadapi perlawanan sengit dari pasukan Soviet yang dipimpin oleh pemimpin-pemimpin militer seperti Georgy Zhukov.

Pada tahun-tahun pertama perang, meskipun Jerman mendominasi sebagian besar medan perang, mereka harus berhadapan dengan cuaca ekstrem dan medan yang penuh tantangan, yang akhirnya menghambat kemajuan mereka. Di sisi lain, Uni Soviet, meskipun awalnya terkejut dengan serangan mendalam Jerman, perlahan membangun kembali kekuatan mereka dan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang melimpah untuk memperkuat pasukan. Pertempuran besar seperti Pertempuran Moskow dan serangan ke Stalingrad menjadi momen krusial yang mengubah arah perang. Di front ini, banyak keputusan strategis yang menentukan jalannya perang, baik dari pihak Jerman maupun Soviet. Kepemimpinan dari tokoh-tokoh seperti Adolf Hitler dan Joseph Stalin memainkan peran penting dalam mengarahkan taktik dan operasi militer yang memiliki dampak besar. Konflik di Front Timur bukan hanya mengubah peta politik Eropa, tetapi juga membentuk kehidupan jutaan orang yang terperangkap dalam pergolakan perang ini, memaksa mereka untuk bertahan hidup dalam kondisi yang penuh penderitaan dan kekejaman.

  • Penulis            : Pat Nigel
  • Penyunting     : Krishna Y. Hertanto
  • Ukuran            : 14,8 x 21 cm
  • Halaman         : xii + 560